Nama : Deni Prasetyo
NPM : 19210015
kelas : 3EA21
1. PENGERTIAN PSIKOLOGI
KONSUMEN
Pengertian
konsumen
Konsumen adalah seseorang atau
sekelompok orang yang membeli suatu produk untuk dipakai sendiri dan tidak
untuk dijual kembali. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual
kembali (jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. pada masa
sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja
sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang memiliki prinsip holistic
marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Psikologi konsumen adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang
prilaku konsumen pada seseorang atau manusia. Psikologi konsumen berakar pada psikologi
periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang
konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga
negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar.
Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan
perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur
pengumpulan data, dan instrumen instrumennya.
Motif
seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi.
Biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif
membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif
pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat. Di dalam kegiatan
menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi. Untuk mengamalkan persepsi
perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi, tugas dalam
penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara
penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat
operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin
timbul, sistem pengawasan dan pengendalian. Tingkah laku konsumen banyak
dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik seperti, jenis kelamin,
usia,watak, status, sosial ekonomi, serta lokasi tempat tinggal.
PERILAKU KONSUMEN DARI SUDUT PANDANG
PSIKOLOGIS
Perilaku
konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan
membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).
Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan
dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku
konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang
dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku
konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari
individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang
mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa
yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna &
Wozniak, 2001).
2. HUBUNGAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMASARAN DENGAN PSIKOLOGI KONSUMEN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Seperti
yang kita lihat ditelevisi banyak iklan yang menawarkan produk-produk yang
membuat konsumen bingung untuk memilih. Iklan adalah pengaruh dan apa yang
dilakukan konsumen setelah menerima pengaruh adalah bagaimana mereka sampai
pada keputusan membeli atau menolak produk iklan tersebut. Pemasar sangat
tertarik untuk mengetahui dan memahami proses pengambilan keputusan konsumen.
Proses pengambilan keputusan dalam pemasaran oleh
psikologi konsumen terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
1) Sadar akan kebutuhan :
konsumen
menyadari akan adanya kebutuhannya ketika menghadapi suatu masalah.
2) Pencarian pra beli : dimulai ketika
konsumen mempresepsi suatu kebutuhan yang mungkin bisa terpuaskan dengan
membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen pada tingkatan ini memerlukan
informasi untuk menentukan pilihan produk. Banyak keputusan konsumen yang
didasarkan pada kombinasi anatar pengalaman masa lalu (sumber internal) dengan
informasi pemasaran serta informasi non komersial (sumber eksternal)
3) Evaluasi terhadap informasi
Contoh Kasus:
Seorang agen penjual
sorum mobil terlebih dahulu mengkaji sifat, minat, dan perilaku konsumen
populasi sebelum mengedarkan kendaraan itu kepada mereka.Hal ini dilakukan
untuk mengetahui keberhasilan produk yang akan dijual. Jika perilaku konsumen
negatif/tidak menarik minat populasi, kemungkinan kendaraan itu tidak akan
laku. Sedangkan, jika perilaku konsumen positif menerima/tertarik, maka tingkat
keberhasilan suatu produk itu terjual akan sangat besar.
SUMBER :
PERILAKU KONSUMEN
Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an
didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen
akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan
kepuasan (utilitas). Pada menentuan kuantitas tersebut, konsumen
dihadapkan pada kendala pendapatan dan harga komoditas. Sementara
itu, preferensi dan variabel yang lain dianggap tetap atau konstan yang disebut
dengan istilah ceteris paribus.
Pada teori
ekonomi mikro, teori konsumen hanya mempertimbangkan dari sisi
kuantitas. Keputusan individu konsumen diturunkan dari perilaku konsumen
didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan sebagaimana disajikan
pada rumus berikut:
Fungsi tujuan:
Max. U = f(q1, q2)
Kendala:
M = p1 x1 + p2 q2 àincome
Dimana U adalah utilitas
(kepuasan), sedangkan q1 dan q2 masing-masing adalah komoditas 1 dan
2. Menurut beberapa ahli, teori perilaku konsumen tersebut secara
empiris sulit dibuktikan (Sumarwan, 2004).
Menurut Gerald Zaldman dan Melanie
Wallendorf (1979:6) yang menjelaskan bahwa :
Perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan social yang dilakukan
individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk
atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan,
dan sumber-sumber lainya.
Oleh
karena itu perilaku konsumen biasa membantu keberhasilan di sebuah penjualan
produk, dengan menggunakan proses dan hubungan social yang dilakukan dalam
kelompok atau pun organisasi yang menggunakan suatu produk atau pun lainnya.
Jika konsumen memaksimumkan
kepuasan (utilitas), oleh karena itu konsumen akan membantu atau
terjadinya keberhasilan didalam penjualan suatu produk.
Contohnya
:
Penjualan
pakain di tokok distro atau pun penjualan Online (pengusaha mikro), jika
konsumen dapat hubungan kerjasama atau jual beli dengan baik di suatu
perusahaan ataupun organisasi, maka akan membantu keberhasilan penjualan produk
tersebut.
Sumber :
2. https://www.google.co.id/#hl=id&gs_nf=1&cp=36&gs_id=5r4&xhr=t&q=bagaimana+perilaku+konsumen+bisa+membatu+keberhasilan+penjualan+produk&pf=p&sclient=psyab&oq=bagaimana+perilaku+konsumen+bisa+membatu+keberhasilan+penjualan+produk&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=4f19ecbafbea52d7&biw=1366&bih=630
Tidak ada komentar:
Posting Komentar