Kamis, 18 Oktober 2012


Nama  : Deni Prasetyo
NPM   :  19210015
kelas  :  3EA21 

1.     PENGERTIAN PSIKOLOGI KONSUMEN

Pengertian konsumen
Konsumen adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli suatu produk untuk dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
*    Psikologi konsumen adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang prilaku konsumen pada seseorang atau manusia. Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya.
Motif seseorang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan, sangat bervariasi. Biasanya sulit untuk mengetahui motif yang sesungguhnya, ada berbagai motif membeli yang menurut seorang psikolog, Vance Packard, kebanyakan motif pembelian berkisar antara mencari kekayaan dan pangkat. Di dalam kegiatan menjual membeli sering terjadi perbedaan persepsi. Untuk mengamalkan persepsi perlu dilakukan beberapa hal meliputi, tujuan pemberian informasi, tugas dalam penyampaian informasi, metode komunikasi, alat alat yang digunakan, cara cara penyampaian, informasi, wadah atau organisasi dan personil, lokasi dan tempat operasi, waktu dan lamanya pelaksanaan, penanganan hambatan yang mungkin timbul, sistem pengawasan dan pengendalian. Tingkah laku konsumen banyak dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik seperti, jenis kelamin, usia,watak, status, sosial ekonomi, serta lokasi tempat tinggal.

*      PERILAKU KONSUMEN DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGIS

Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).

2. HUBUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMASARAN DENGAN PSIKOLOGI KONSUMEN

*      PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Seperti yang kita lihat ditelevisi banyak iklan yang menawarkan produk-produk yang membuat konsumen bingung untuk memilih. Iklan adalah pengaruh dan apa yang dilakukan konsumen setelah menerima pengaruh adalah bagaimana mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk iklan tersebut. Pemasar sangat tertarik untuk mengetahui dan memahami proses pengambilan keputusan konsumen.

*      Proses pengambilan keputusan dalam pemasaran oleh psikologi konsumen terdiri dari tiga tahapan, yaitu :

1)         Sadar akan kebutuhan :
konsumen menyadari akan adanya kebutuhannya ketika menghadapi suatu masalah.

2)         Pencarian pra beli : dimulai ketika konsumen mempresepsi suatu kebutuhan yang mungkin bisa terpuaskan dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen pada tingkatan ini memerlukan informasi untuk menentukan pilihan produk. Banyak keputusan konsumen yang didasarkan pada kombinasi anatar pengalaman masa lalu (sumber internal) dengan informasi pemasaran serta  informasi non komersial (sumber eksternal)
3)      Evaluasi terhadap informasi


Contoh Kasus:
Seorang agen penjual sorum mobil terlebih dahulu mengkaji sifat, minat, dan perilaku konsumen populasi sebelum mengedarkan kendaraan itu kepada mereka.Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan produk yang akan dijual. Jika perilaku konsumen negatif/tidak menarik minat populasi, kemungkinan kendaraan itu tidak akan laku. Sedangkan, jika perilaku konsumen positif menerima/tertarik, maka tingkat keberhasilan suatu produk itu terjual akan sangat besar.


SUMBER :





PERILAKU KONSUMEN


Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan kepuasan (utilitas). Pada menentuan kuantitas tersebut, konsumen dihadapkan pada kendala pendapatan dan harga komoditas.  Sementara itu, preferensi dan variabel yang lain dianggap tetap atau konstan yang disebut dengan istilah ceteris paribus.
Pada teori ekonomi mikro, teori konsumen hanya mempertimbangkan dari sisi kuantitas. Keputusan individu konsumen diturunkan dari perilaku konsumen didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan sebagaimana disajikan pada rumus berikut:
Fungsi tujuan:
 Max. U = f(q1, q2)
            
Kendala:
 M = p1 x1 + p2 q2 àincome

Dimana U adalah utilitas (kepuasan), sedangkan q1 dan q2 masing-masing adalah komoditas 1 dan 2.  Menurut beberapa ahli, teori perilaku konsumen tersebut secara empiris sulit dibuktikan (Sumarwan, 2004).

Menurut Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf  (1979:6) yang menjelaskan bahwa :

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan social yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber  lainya.

Oleh karena itu perilaku konsumen biasa membantu keberhasilan di sebuah penjualan produk, dengan menggunakan proses dan hubungan social yang dilakukan dalam kelompok atau pun organisasi yang menggunakan suatu produk atau pun lainnya.

Jika konsumen memaksimumkan kepuasan (utilitas), oleh karena itu konsumen akan membantu  atau terjadinya keberhasilan didalam penjualan suatu produk.

Contohnya :

Penjualan pakain di tokok distro atau pun penjualan Online (pengusaha mikro), jika konsumen dapat hubungan kerjasama atau jual beli dengan baik di suatu perusahaan ataupun organisasi, maka akan membantu keberhasilan penjualan produk tersebut.

Sumber :  


2. https://www.google.co.id/#hl=id&gs_nf=1&cp=36&gs_id=5r4&xhr=t&q=bagaimana+perilaku+konsumen+bisa+membatu+keberhasilan+penjualan+produk&pf=p&sclient=psyab&oq=bagaimana+perilaku+konsumen+bisa+membatu+keberhasilan+penjualan+produk&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=4f19ecbafbea52d7&biw=1366&bih=630


Tidak ada komentar:

Posting Komentar